Wednesday 9 April 2008

Cerdas

Hari ini aku berpikir di kelas, sebenarnya apa yang membuat kita cerdas? Apakah bila kita selalu berada di dekat orang yang cerdas lama kelamaan kita akan jadi ikut-ikutan cerdas. Ataukah cerdas itu adalah anugrah bawaan? Aku kurang mengerti, hanya saja aku senang berada di dekat orang-orang cerdas yang analisisnya tajam, yang bisa melihat sebuah kejadian/peristiwa melalui cara yang berbeda. Orang-orang seperti itu ada di sekelilingku, orang-orang yang semakin mencerahkan pemikiranku. Aku sesungguhnya ingin menjadi orang yang seperti itu, mungkin saja aku sudah cerdas, kecerdasarn orang kan tergantung subjek yang dikaji kan?

Friday 4 April 2008

Things In My Life Lately


(Gbr.Pasar di Jepang)

Libur beberapa hari rencananya aku ingin melakukan berbagai hal yang produktif. Aku ingin belajar TOEFL, ingin mengerjakan tugas-tugas kuliahku, ingin melanjutkan menulis novelku yang ke dua. Tapi entah kenapa aku merasa malas mengerjakan semuanya. Syndroma malas…
Kalau begitu, lebih baik jika aku sekarang menceritakan tentang kisah-kisah yang aku alami belakangan ini. Beberapa hari yang lalu aku menjenguk abangku yang sedang mendapat kecelakaan di kosannya. Kakinya kemaren menginjak gelas kaca dan harus di jahit hingga tujuh jahitan, padahal dia besoknya harus ujian. Parahnya gak beberapa lama setelah itu, jahitannya di ulang kembali karena kurang rapat. Kasihan dia ya? Jadinya aku dua kali datang ke tempatnya sambil membawakan belanja kebutuhan sehari-hari. Hm… ini pertama dan kedua kalinya aku ke kosan-nya. Anyway, dia baru putus sama ceweknya lho. Jadi kurang mendapat perhatian lebih, hehehe...
Waktu di kosan abangku, aku kelamaan ngobrol dengannya hingga pulangnya jadi cukup larut. Aku sudah sempat kwatir juga sih bisa-bisa gak ada bikun (bis kuning.red) untuk pulang ke asrama. Setelah agak was-was menunggu, ternyata ada juga! Bikun yang aku tumpangi itu adalah bikun Jepang. Itu bikun yang sepertinya diberikan sama pemerintah Jepang ke UI. Bikunnya memang khas Jepang sekali. Tapi aku senang menumpang bikun itu, karena bila malam lampunya yang berwarna-warni didalam membuatku merasa seperti berada di luar negeri. Terus aku akan membayangkan seolah-olah aku berada dalam satu adegan serial Korea/Jepang. Anyway mengenai Jepang/Korea, aku ingin sekali ke sana. Ingin sekali…. Lagian ada perasaan dalam diriku yang mengatakan bahwa cepat atau lambat aku akan ke sana. Mungkin melanjutkan S2 ya? Hm.. tapi aku ingin juga ke negara Eropa kalau kelak aku memang melanjutkan kuliah, seperti di Inggris atau Prancis. Kalau S3 kayaknya gak usah dulu deh. Soalnya katanya kalau kepintaran malah jadi susah dapat jodoh. Hehehehe …
Soal Kantor: Kemaren aku satu harian di kantor membantu ini dan itu. Hm… aku senang berada di kantor itu walaupun banyak intrik di dalamnya. Tapi cukup menginspirasi untuk novelku. Rencananya aku akan membuat satu novel baru berjudul ‘The Office’. Mungkin akan ku kerjakan sewaktu liburan semester pendek dan sehabis pulang dari rencana liburan ke Bali. Ehm.. jadi kemaren di kantorku, sekitar jam 17.00 lewat, salah satu staf International Office nya bilang ‘Kita besok jadi ke Malaysia!” Hwah… keren sekali menurutku the last minuete-nya. Seolah-olah Malaysia-UI itu sedekat Depok-Jakarta. Mereka memutuskan kepastian jadi berangkat ke Malaysia hanya 14 jam sebelum jam keberangkatannya. Dan mereka dalam waktu sesingkat itu harus mempersiapkan segala barang perlengkapan untuk Post Graduate Expo di Malaysia. Ok, Kak Vina n K Rati, semangat ya di Malaysianya! Jangan sampai menggayang mereka. Hehehehe…
*sigh*
Banyak hal yang aku impikan, tapi aku akan terus berjuang untuk mendapatkan semuanya itu! Umur 19 tahun masih banyak hal yang bisa aku raih. Mari berjuang! Let’s Fight Gurl!

Thursday, April 03, 2008 8:31:07 AM

Rokok dan Kulit Binatang


Aku benci orang yang merokok. Tapi Bukan benci yang eksterm sehingga bila ada orang yang merokok maka aku akan menghinanya mati-matian. Aku hanya tidak suka saja. Ayahku juga perokok dan aku tidak suka bila ia merokok dan asapnya akan mengepul di wajahku. Bagiku orang yang merokok adalah orang yang egois dan tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri. Egois karena tidak peduli akan dampak yang diakibatkan oleh rokok yang dihisapnya tersebut bagi orang lain. Merokok dapat merusak lingkungan karena menimbulkan polusi udara. Merokok selain dapat mengancam kesehatan si perokok itu sendiri, juga dapat mengancam orang-orang disekitarnya yang menjadi subjek kepulan asap-asap mematikan tersebut (perokok pasif). Aku tidak hentinya berfikir, bagaimana bisa seseorang tetap mau mempertahankan kebiasaan merokok yang notabene tidak ada faedahnya itu. Cuma candu! Apakah yang kau dapat dari kepulan-kepulan asap itu hai perokok? Kenikmatan sesaat kan? Kenikmatan yang menyesatkan karena begitu kenikmatan hilang kau akan mencarinya lagi untuk memuaskan hasrat keduniawian.
Aku kasian melihat wajah negeri ini, terutama yang didominasi oleh perokok-perkokok seliweran dijalanan. Rokok memang tidak memandang strata. Kulihat dijalanan, mulai dari bapak pengusaha berdasi hingga pedagang keliling yang mungkin jualannnya hanya bisa menutupi biaya kebutuhan hidup, memakai itu. Iya, si rokok itu. Waktu tiba-tiba ada seorang bapak tua yang menawarkan dagangannya berupa tali pinggang dan dompet kulit palsu padaku, awalnya aku iba pada bapak tersebut. Namun, begitu ia berbalik sehingga aku bisa melihat sebatang rokok yang dikepitnya diantara dua jemari tanggannya yang satu lagi, aku jadi kesal karenanya. Udah tahu hidup susah masih aja disusah-susahkan, pikirku dalam hati.
Anyway, mengenai pernak-pernik kulit, aku juga gak sukak orang yang memakai perhiasan dari kulit binatang. Segala binatang yang ada di dunia pada dasarnya diciptakan Tuhan agar dapat dilesatarikan dan digunakan untuk sebaik-baiknya kemakmuran manusia. Aku pikir memakai pernak-pernik kulit hewan adalah symbol kesombongan manusia akan kuasanya untuk menaklukkan dunia. Dan aku tidak suka itu meskipun hanya bentuk kecilnya saja. Kemaren waktu aku sedang berbicara dengan temanku, tanpa sengaja aku melihat temanku tersebut memakai gelang penyu ditangannya. Aku pun spontan menyatakan, “Aku gak suka gelangmu.” Meskipun sebagian besar sepatu yang kita pakai memakai bahan dasar kulit binatang ternak, namun binatang itu kan dagingnya dipakai manusia juga demi kelangsungan hidupnya. Maksudku sebenarnya aku tidak suka ketika binatang-binatang itu dibunuh hanya supaya mendapatkan kulitnya untuk pajangan. Menurutku di dunia ini masih banyak yang lebih penting daripada hanya untuk memamer-mamerkan harta duniawi. Di belahan dunia lain, masih banyak masyarakat yang menderita karena sakit penyakit, tidak ada sandang pangan dan penghidupan yang layak, ketimpangan karena issue SARA dan lain-lain. Mengapa tidak kita satukan saja tangan untuk saling membantu? Kalau semua orang didunai ini membuka mata lalu mau merendahkan diri dan secara bersama-sama berusaha membangun perdamaian didunia ini, aku yakin perang tidak akan ada. Sayangnya, watak manusia tidak ada yang sama. Manusia bersifat Homo Homuni Lupus.
Friday, January 11, 2008 6:12 P.M.

Waktu, Kondisi dan Berita Terkini

Waktu: am 00.40
Tempat: Kamar
Kondisi: Lagi nonton film DearDevil yang sountracknya dinyanyikan sama Evanesence trus waktu si Mattnya ngomong kata ‘stay with me’ ke Electranya romantis sekali ^^
Berita I: Hari ini ada berita buruk yang membuatku sakit hati. Rasanya kayak patah hati saja. Sedih sekali. Tapi gak apa-apa lah, aku pikir ini rencana Tuhan juga untuk mengatur jadwalku. I won’t tell u the detail, but truly I don’t like the way they threat me.
Berita II: Hari ini tulisanku untuk Buletin PMKA Asrama sudah di publish. Tapi aku sengaja buat anonim. Tapi jadinya kurang bagus. Jadi nyesal untuk buat anonim. Mungkin lain kali ya?
Berita III: Hari ini aku senang sekali karena baru saja selesai mengajar murid privateku yang pertama. Aku senang sekali karena dia mau belajar dan karena ada kemajuan kalau aku ngajar. Dan yang paling buat kau senang, aku dapat uang tambahan dari situ. Masnya juga baik mau antar jemput aku. Waktu antar aku pulang tadi ada cerita lucu dengannya. Jadi waktu tadi pulang aku kan cerita basa-basi dengannya. Sebenarnya aku agak bingung juga dengan tingkah lakunya. Bayangkan, jalan ke rumahnya itu kecil, berlubang-lubang, sempit dan padat. Serius deh aku baru pertama kali melihat tempat seperti itu. Tapi dia bisa bawak motor sambil bonceng aku dnegan satu tangan. Lebih hebatnya lagi dia sambil teleponan gitu. Hebat ya? Sekalian aja bawak traktor Mas, kayaknya udah profesional banget. Terus udah sampai di tehnik, aku bilang kan sama dia supaya belok aja biar ambil jalan menembus asrama. Aku kan biasanya sama abangku lewat jalan itu. Ternyata di situ, rupanya tempat mojok. Terus aku jadi malu gitu mengajak dia dari situ.
(not in the mood to telling u ‘bout it, I’ll continue tomorrow)
Friday, February 29, 2008 00:43
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Popular Posts